bosswin168 slot gacor 2023
situs slot online
slot online
situs judi online
boswin168 slot online
agen slot bosswin168
bosswin168
bosswin168
slot bosswin168
mabar69
mabar69 slot online
mabar69 slot online
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
https://wowcamera.info/
mabar69
mahjong69
mahjong69
mahjong69
mabar69
master38
master38
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI

Sesi Master Class bersama Steve Rogers

Sesi Master Class bersama Steve Rogers
0 0
Read Time:2 Minute, 56 Second

Tahun 2023 menandai peringatan 70 tahun program beasiswa Australia di Indonesia.

Dalam merayakan momen spesial ini, FSAI 2023 akan menjadi tuan rumah serangkaian kegiatan eksklusif yang melibatkan alumni Australia, termasuk pemutaran film dan kegiatan jejaring.

Cinemags berpartisipasi dalam salah satu acara, sesi kelas master bersama Steve Rogers mengikuti tema Masterclass: Mendongeng Berbasis Karakter

Tak hanya itu, hari ini masih ada satu sesi lagi bersama Victoria Duckett mengikuti tema Masterclass: Produksi Virtual di Australia: pembuatan film di ambang perubahan

Dari hasil pemantauan Bioskoppara peserta yang mengikuti sesi master class bersama Steve Rogers terlihat sangat antusias dan terus melontarkan pertanyaan kepada narasumber.

Sesi diskusi dimoderatori oleh Marissa Anita itu menjadi hangat, sambil membahas film dekat Steve Rogers itu film”Semanis”.

Film ini telah memenangkan penghargaan, dan merupakan debut penulis dan sutradara Petugas Jubterinspirasi oleh pengalamannya sendiri, “Sweet US” adalah film remaja yang membangkitkan semangat tentang sisi lain dari persahabatan, cinta pertama, dan menemukan diri Anda di jalan yang jarang dilalui.

Film ini masih bisa disaksikan di Yogyakarta dan Bandung pada bulan Maret, periksa di sini

Dalam sesi wawancara, Steve Rogers yang memiliki rekam jejak sebagai aktor film, teater dan televisi selama tiga puluh tahun terakhir ini menyampaikan banyak poin penting bagi para peserta Master Class.

Steve Rogers ikut menulis Sweet As with Jub Clerc untuk Liz Kearney (Arena Media). Film ini dirilis di Australia pada MIFF tahun 2022 dan menang Penghargaan NETPAC untuk Film Terbaik dari kawasan Asia Pasifik setelah pemutaran perdana internasionalnya di BERTENGKAR.

Berikut rangkuman wawancara tersebut

1. Bisakah Anda ceritakan lebih banyak tentang proses kreatif di balik film Sweet As?

Steve : Saya sangat menyukai gagasan bahwa ini adalah cerita tentang seorang remaja Asia yang menjalani proses kedewasaan dalam hidupnya dan cerita itu berakhir dengan nada positif.

Remaja tersebut mengalami perubahan cara pandang, awalnya hanya sekitar 1 meter dan semakin melebar (Steve mendemonstrasikan dengan mengangkat tangan ke depan, kemudian melebar ke luar).

Saya juga bangga dengan fakta bahwa ini adalah campuran genre, mengingatkan saya pada masa remaja saya, ketika ada banyak perubahan. Tubuh kita berubah, pandangan kita berubah. Ini adalah momen yang indah, ketika kamu bisa mencintai seseorang tanpa alasan. Ini juga waktu yang sangat membingungkan, sehingga membuat alur cerita yang indah dengan banyak kemungkinan.

Dalam film ini sang tokoh utama merasakan tekanan karena ketidakhadiran ibunya, menurut saya ini adalah hal yang menarik untuk diceritakan.

Mengingat kebingungan yang dirasakan, ini akan menjadi narasi menarik yang bisa dibuat untuk sebuah film, karena karakternya bisa berubah menjadi apa saja.

Para peserta kemudian juga mengatakan bahwa ada yang menonton hingga dua pertunjukan dan ketika menonton untuk kedua kalinya mereka merasakan emosi yang dalam.

2. Apa saja tantangan dalam pembuatan film ini?

Steve : Tergantung pada kondisi alam di mana film diambil, seperti seberapa jauh lokasi pengambilan gambar. Dalam artian mengontrolnya, agar proses syuting bisa berjalan dengan baik.

Adanya ketentuan mengenai batasan ideal sebuah film dan juga biaya yang dikenakan, hal ini menjadi tantangan tersendiri. Sehingga terkadang kita sebagai penulis juga harus bernegosiasi agar apa yang ingin kita sampaikan, bisa terwujud selama proses penyutradaraan.

Steve kemudian membagikan beberapa ide awal, yang kemudian harus disesuaikan, untuk memenuhi ambisi tersebut.

Penekanan tulisan Steve adalah pada Didorong Karakter disini karakter adalah inti dan mempersoalkan sesuatu kemudian mengikuti alur cerita, bahkan karakter ini berubah.

Sebagai penutup, Steve juga mengatakan bahwa keindahan sinema terletak pada kesamaan antara berbagai film dan karakter. Inilah salah satu sumber inspirasi.

Sebagai catatan tambahan, film Sweet As akan ditayangkan di Festival Film Internasional Berlin ke-73 tahun 2023, sehingga bisa dikatakan film ini saat ini hanya ditayangkan di festival-festival.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %